"Waa...,Ibra...you're so cute baby...I love you...so much...!"pekikku histeris, ketika kulihat poster super jumbo bergambar Zlatan Ibrahimovich, pemain sepakbola asal Swedia, yang terpampang di pintu kamar. Ya, tentu saja, dia adalah pemain sepakbola idolaku.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan seorang cowok nongol di depanku. Rambutnya acak-acakan, matanya terlihat sayu, sepertinya baru bangun tidur.
"Sorry Mas...kalau ganggu...sesalku yang telah membangunkannya dari tidur.
Cowok itu tersenyum samar. Akupun segera beranjak menuju kamar Fita.
"Lama amat neng ke WC-nya, sembelit ya...?"ledek Fita tanpa sedikitpun matanya lepas dari layar komputer. Yeah...temanku itu memang gamer sejati.
"Eh Fit,cowok yang di kamar kakakmu itu siapa?"tanyaku.
"Oh dia, dia itu anaknya Budheku yang tinggal di Kalimantan. Tadi pagi dia nyampe sini. Katanya mau kuliah di sini. Panggil saja dia Choki..".
Aku tengah asyik memilih novel di toko buku, ketika secara tak sengaja aku dan cowok di sampingku hendak mengambil novel yang sama. Aku menoleh, hei...sepertinya aku pernah lihat cowok itu. Tapi di mana ya...?
"Hei..kamu temannya Fita kan...?"tanya cowok itu.
Darimana dia tahu tentang aku..,kutajamkan kembali ingatanku. Ah..iya...
"Oh..Mas ini saudaranya Fita ya?Mas Choki...?"
Cowok itu diam sesaat, sambil mengernyitkan alisnya. Sepertinya ada yang salah. Gawat nih, apa aku salah ya...? Bisa malu aku.
"Ah ya..Choki..." cowok itu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Itu kata Fita padaku, kalau Mas namanya Choki..".
"Yach..tentu saja Fino dan Fita masih suka memanggilku dengan panggilan itu...".
Sumpah aku bingung. Kuputar otakku.
"Nggak usah bingung. Choki itu memang panggilan kesayangan dari Fino dan Fita untukku.." ujar cowok itu seakan tahu isi pikiranku.
"Jadi nama Mas yang sebenarnya siapa?"tanyaku sedikit malu.
Cowok itu tersenyum,"Kenalin...namaku Ibrahim...,biasa dipanggil Ibra..."jawab cowok itu sambil menyodorkan tangannya di hadapanku.
What...?Ibra...?I-B-R-A. Aku jadi teringat kejadian tempo hari di rumah Fita, ketika aku memekik histeris saat melihat poster Zlatan Ibrahimovich. Malu aku jadinya.
"Jadi namamu siapa...?"tanya cowok itu sambil tersenyum.
Dengan wajah merah padam aku menjawab,"Retha..."kuulurkan tanganku menyambut tangan Ibra.
"Tenang saja, aku tahu kok...,yang kamu maksud kemarin itu bukan aku. Tapi Ibra yang ada di pintu. Senang berkenalan denganmu...,sampai jumpa lagi...aku duluan ya..."Ibra pun berlalu menuju ke meja kasir. Tapi kemudian, ia berhenti sejenak, menoleh padaku,"Aku akan lebih senang kalau kamu memanggilku Ibra..."ujarnya sedikit berteriak, kemudian melanjutkan langkahnya.
Ya...aku mengerti sekarang. Ibra nama panggilan cowok itu. Pantas saja saat aku memekik histeris tempo hari sambil meneriakkan nama Ibra, cowok itu bangun lalu membuka pintu. Dikiranya aku memanggil dia. Ya ampun...,sebegitu histeriskah aku...?
By : Ari Cakep
Langganan:
Postingan (Atom)